3.6 Alur pemikiran.

1. Pengolahan Data Citra di Laboratorium dengan menggunakan program Er Mapper. Pengolahan Data Citra di Laboratorium merupakan langkah awal pengolahan citra di dalam penginderaan jauh. Dimana proses awalnya ialah menginterpretasi foto citra, menurut unsur-unsur interpretasi peta citra. Langkah selanjuutnya ialah praktikum menggunakan software yang diawali dengan menginstal program ER Mapper kedalam setiap hardware berupa laptop.

2. Analisis Data berdasarkan citra, dengan langkah : Klasifikasi terbimbing & Klasifikasi tidak terbimbing. Analisis data berdasarkan citra dengan langkah supervised classification dan unsupervised classification. Dimana analisis interpretasi peta ini adalah dengan mengklasifikasikan atau mengkategorikan semua pixel menjadi kelas-kelas dengan spektral yang sama. Sehingga disini kita dapat mencocokkan kelas-kelas pixel tersebut dengan data rujukan.

3. Pembuatan Peta Analisis Citra

Pembuatan Peta Analisis Citra, adalah serangkaian proses pada ER Mapper setelah melakukan supervised classification dan unsupervised classification yang dimana proses pengklasifikasian objek kajian dengan mencocokkan kelas-kelas tersebut kedalam spectral yang sama. Maka langkah selanjutnya ialah Layout peta, dimana layout peta merupakan proses finishing atau akhir sebuah peta citra, dimana komponen-komponen peta dibuat di proses ini, seperti ; judul, skala, legenda, titik koordinat, sumber, dll.

4. Melakukan pengamatan di lapangan berdasarkan lokasi pengamatan yang telah ditentukan

Melakukan pengamatan di lapangan berupa kondisi fisik dan sosial lokasi pengamatan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengamatan pada titik-titik koordinat yang telah ditentukan sebelumnya dalam analisis peta , dimana pada pengamatan ini mahasiswa mengamati kondisi fisik dan sosial yang ada pada lokasi pengamatan atau penelitian.

5. Menganalisis matriks uji ketelian Peta Citra di Laboratorium dengan kenyataan di lapangan.

Menganalisis matriks uji ketelian Peta Citra di Laboratorium dengan kenyataan di lapangan, merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk membuktikan ketelitian ataupun keakuratan antara analisis peta di laboratorium dengan dilapangan. Dengan tentunya melihat kebenaran apakah pada suatu titik koordinat tertentu merupakan suatu objek kajian Geologi yang dimaksud.

6. Pembuatan Peta Citra yang sesuai dengan keadaan di lapangan

Pembuatan Peta Citra yang sesuai dengan keadaan di lapangan, merupakan langkah terakhir, dimana setelah melakukan beberapa langkah dan tahapan sebelumnya, jika suatu titik koordinat tertentu tidak sesuai dengan keadaan di lapangan maka langkah selanjutnya yaitu membuat peta citra yang sesuai dengan keadaan lapangan yang sesungguhnya. Dimana langkah-langkah membuat peta citra baru ini sama halnya dengan membuat peta citra analisis sebelum ke lapangan, hanya saja pada peta ini akan terjadi sedikit perubahan yang tidak sesuai antara peta analisis citra sebelum ke lapangan dengan keadaan lapangan sebenarnya.

41