
- •Pendahuluan
- •Latar Belakang
- •Tujuan Penulisan Laporan
- •Manfaat Penulisan Laporan
- •Lokasi dan Waktu Praktikum
- •Waktu praktikum
- •Tinjauan pustaka
- •Pengertian Penginderaan Jauh
- •Dasar-Dasar Fisika Penginderaan Jauh
- •Interaksi Komponen penginderaan Jauh
- •2.4 Sistem Penginderaan Jauh
- •2.5 Teknik dan Unsur Interpretasi Peta
- •2.6 Manfaat Penginderaan Jauh
- •2.7 Citra Landsat
- •2.8 Geologi
- •Metodologi penelitian
- •Pengertian Metodologi Penelitian
- •Langkah dalam Metode Ilmiah
- •Teknik Pengumpulan Data
- •Alat dan Bahan
- •Teknik dan Analisis Data
- •3.6 Alur pemikiran.
2.5 Teknik dan Unsur Interpretasi Peta
Teknik interpretasi peta
Dalam interpretasi peta terdapat 2 jenis teknik interpretasi yakni :
Teknik Langsung
Teknik ini dilakukan dengan cara menginterpretasi citra maupun digitasi secara langsung terhadap objek-objek yang nampak, sehingga dapat dilakukan perbandingan antara citra dengan keadaan yang sebenarnya.
Teknik Tidak Langsung
Teknik ini dilakukan dengan cara menginterpretasi objek-objek yang tidak nampak pada citra karena tutupan vegetasi ataupun awan, namun objek tersebut dapat di interpretasi dengan menggunakan asosiasi suatu objek.. asosiasi merupakan keterkaitan suatu objek dengan objek lain pada citra.
Unsur interpretasi ppeta
Rona (tone) mengacu pada kecerahan relatif obyek pada citra. Rona biasanya dinyatakan dalam derajat keabuan meliputi 8 (delapan) hal, yaitu rona/warna, bentuk, ukuran, (grey scale), misalnya hitam/sangat gelap, agak gelap, cerah, sangat cerah/putih. Apabila citra yang digunakan itu berwarna, maka unsur interpretasi yang digunakan ialah warna (color), meskipun penyebutannya masih terkombinasi dengan rona, misalnya merah, hijau, coklat kekuningan, biru kehijauan agak gelap, dan sebagainya.
Bentuk (shape) sebagai unsur interpretasi mengacu ke bentuk secara umum, konfigurasi, atau garis besar wujud obyek secara individual. Bentuk beberapa obyek kadang-kadang begitu berbeda daripada yang lain, sehingga obyek tersebut dapat dikenali semata-mata dari unsur bentuknya saja. Contoh : jalan mempunyai bentuk memanjang, lapangan bola berbentuk lonjong, dll.
Ukuran (size) obyek pada foto harus dipertimbangkan dalam konteks skala yang ada. Ukuran dapat dilihat dan diukur secara kuantitas, seperti ukuran besar, sedang dan kecil . Penyebutan ukuran juga tidak selalu dapat dilakukan untuk semua jenis obyek.
Pola (pattern) terkait dengan susunan keruangan obyek. Pola biasanya terkait pula dengan adanya pengulangan bentuk umum suatu atau sekelompok obyek dalam ruang. Istilah-istilah yang digunakan untuk menyatakan pola misalnya adalah teratur, tidak teratur, kurang teratur, kadang-kadang pula perlu digunakan istilah yang lebih ekspresif, misalnya melingkar, memanjang terputus-putus, konsentris dan sebagainya.
Tinggi
Unsur ini akan nampak jika suatu objek memiliki nilai ketinggian, untuk skala kecil maka tinggi tidak akan begitu Nampak.
Bayangan (shadow) sangat penting bagi penafsir karena, dapat memberikan dua macam efek yang berlawanan. Pertama bayangan mampu menegaskan bentuk obyek pada citra, karena outline obyek menjadi lebih tajam/jelas, begitu pula kesan ketinggiannnya. Kedua bayangan justru kurang memberikan pantulan obyek ke sensor, sehingga obyek yang teramati menjadi tidak jelas.
Tekstur (texture) merupakan ukuran frekuensi perubahan rona pada gambar obyek. Tekstur dapat dihasilkan oleh agregasi /pengelompokan satuan kenampakan pohon dan bayangannya, gerombolan satwa liar di bebatuan yang terserak diatas permukaaan tanah. Kesan tekstur juga bersifat relatif, tergantung pada skala dan resolusi citra yang digunakan. Contoh : pemukiman dan semak belukar yang memiliki tekstur agak kasar dan sawah ataupun ladang yang memiliki tekstur halus.
Situs (site) atau letak merupakan penjelasan tentang lokasi obyek relatif terhadap obyek atau kenampakan lain yang lebih mudah untuk dikenali, dan dipandang dapat dijadikan dasar untuk identifikasi obyek yang dikaji. Obyek dengan rona cerah, berbentuk silinder, ada bayangannya, dan tersusun dalam pola yang teratur dapat dikenali sebagai kilang minyak, apabila terletak didekat perairan pantai. Conth : halaman / pekarangan merupakan situs dari rumah/ pemukiman, gawang merupakan situs dari lapangan sepak bola.
Asosiasi (assosiation) merupakan unsur yang memperhatikan keterkaitan antara suatu obyek atau fenomena dengan obyek atau fenomena lain, yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali obyek yang dikaji. Contoh : Jalan, sawah, pemukiman, dll.