1. Seni Budaya dalam Pandangan Masyarakat Ketapang

Masyarakat di Tanah Kayong sejak zaman nenek moyang dulu kental dengan budaya. Budaya di jadikan sebagai nilai dan tolak ukur dalam berperilaku sehari-hari. Beranjak dari itu semua, perkembangan teknologi membuat khazanah budaya semakin hari semakin hilang. Secara umum masyarakat Ketapang sampai pada saat ini masih menjadikan budaya sebagai suatu wadah persatuan dan kesatuan ummat. Maka dari itu, adanya pelestarian seni budaya sangat di sambut baik oleh semua masyarakat dari berbagai golongan dan suku. Masyarakat berpandangan masuknya globalisasi dan kemajuan teknologi membuat para generasi muda semakin melupakan budaya nya. Oleh sebab itu masyarakat tetap mengginginkan budaya tetap dilestarikan. Diharapakan dengan semua itu generasi muda dapat kembali mengenal budaya nya sehingga dapat di wujudkan dalam bentuk seni budaya.

2. Hasil Globaliasi Terhadap Seni Budaya

Kita mengetahui bahwa pengaruh globalisai telah sedikit banyaknya mempengaruhi khazanah seni budaya baik di Indonesia khususnya di Ketapang. Hasil dari globalisasi melahirkan sikap-sikap materialisme secara tidak lansung pada diri generasi muda dan hilang nya jiwa Nasionalisme. Selain itu, tidak adanya sosialisasi dan pemahaman yang cukup bagi generasi muda tentang budaya nya sendiri. Bahkan disekolah-sekolahpun jarang dikenalkan oleh guru tentang budaya yang ada. Jika generasi muda tidak pandai memilih budaya asing yang masuk, maka secara global generasi muda akan melupakan budayan nya sendiri. Oleh sebab itu harus ada penggarahan terhadap generasi muda sebagai penerus budaya, agar budaya tidak hilang oleh pengaruh globalisai.

5

6

3. Pemahaman Masyarakat Terhadap Syair Gulung

Pada umum nya masyarakat telah mengenal syair gulung sebagai suatu karangan yang digunakan pada saat diadakan nya proses adat melayu, pernikahan, khataman qur’an dan sebagainya. Namun terlepas dari itu semua secara khusus tidak semua masyarakat paham dalam tata cara bersyair, membuat syair, etika dalam bersyair dan sebagainya. Syair sebagai seni budaya yang ada di Ketapang, sangat erat kaitan nya dengan kehidupan masyarakat Ketapang. Sehingga ketika di adakan perlombaan syair gulung antusias masyarakat sangat tinggi. Namun sayang nya tidak begitu banyak yang menguasai lagunya. Seperti yang telah penulis jelaskan diatas.

Setiap daerah di Kecamatan yang ada diketapang biasanya memiliki lagu cirri khas tersendiri. Namun terlepas dari pengetahuan masyarakat terhadap lagu-lagu syair gulung yang ada, Lagu yang ada di setiap Kecamatan di Ketapang adalah bentuk keserasian dan warna dalam Seni Budaya Syair Gulung itu sendiri yang harus kita lestarikan bersama.

4. Kerjasama Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan Seni Budaya Syair gulung di Ketapang

Budaya yang ada tidak akan lestari apabila hanya beberapa pihak yang melestarikan nya. Maka dari itu, pemerintah dan masyarakat saling bahu-membahu untuk melestarikan seni budaya yang ada di Ketapang. Banyak kegiatan yang telah dilaksanakan, misalnya lomba-lomba pada saat memperingati hari-hari islam, Lomba FFBK di Tingkat Provinsi, Festival MABM di Tingkat Provinsi dan lain sebagainya. Kerjasama dalam hal ini adalah, apabila pemerintah mengadakan suatu kegiatan maka masyarakat berpartisipasi untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Begitupun sebaliknya, apabila masyarakat ingin mengadakan suatu kegiatan, maka pemerintah membantu kegiatan tersebut. Semua itu adalah bentuk upaya kejasama pemrintah dan masyarakat untuk mengembangakan seni budaya yang ada.

BAB V

PENUTUP

1. Simpulan

Sesuai penjelasan yang dikemukakan dalam bagian-bagiab diatas, pada akhir pembahasan ini penulis mengemukakan dua hal penting yakni simpulan dan saran. Berdasarkan masalah yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa :

1.Masyarakat Ketapang secara keseluruhan sanggat kental dengan Seni Budaya, karena semua itu adalah warisan yang harus dijaga untuk dilestarikan.

2. Budaya yang ada di Ketapang menjadi langkah awal terbentuknya suatu adat istiadat yang di dalam nya tedapat nilai-nilai etika, dan moral dalam kehidupan sehari hari.

3.Transformasi nilai-nilai budaya dapat dilakukan dengan cara berikut: mengidentifikasi tradisi yang berkembang (pernah ada dan masih ada) dalam masyarakat untuk memahami maknanya, menggali nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi yang masih hidup atau yang pernah hidup, menganalisis nilai-nilai yang mendasar dalam konteks kelangsungan kegiatan sosial kemasyarakatan (pembagunan produk atau budaya baru), menganalisis kegiatann budaya baru yang akan ditumbuhkan dan dikembangkan.

B. Saran

1. Semua orang dapat menjadikan makalah ini sebagai langkah awal untuk mengetahui tentang salah satu budaya yang ada di ketapang ini yaitu syair gulung.

2. Mahasiswa-mahasiswi dapat menjadikan makalah ini sebagai tolak ukur atas pengetahuan dasar yang telah di dapat dalam lingkungan social masyarakat secara umum.

3. Bagi penulis pribadi, makalah ini menjadi dasar utama untuk mengembangkan makalah-makalah yang selanjutnya akan penulis buat bersama rekan-rekan maupun penulis pribadi.

7

Daftar Pustaka

Teeuw, Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan (Jakarta; Pustaka Jaya, 1994), hlm. Baswedan Badjuri dkk, Majlis Adat Budaya Melayu Ketapang, Makalah Festifal Seni Budaya Melayu Kalimantan Barat, Ketapang, 2007, hlm. 3-5

A. Rahim Noor dan Salim A.Z. 1984. Sembilan Tari Wajib Melayu.

Medan.: t.p.

A.R. Radcliffe-Brown, 1952. Structure and Function in Primitive Society.

Glencoe: Free Press.

Abdullah Al-Ahsan, 1988. The Organization of the Islamic Conference

(OIC). Herndorn: Interational Institute of Islamic Thought.

Abdullah Hayeesaid, 1991. “Sejarah Perkembangan Pattani.” Makalah

pada Seminar Dunia Melayu di Fakultas Sastra USU Medan.

8

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Gambar Lomba Seni Budaya Syair Gulung

9

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN DASAR

MAKALAH

SENI BUDAYA SYAIR GULUNG di KETAPANG KALIMANTAN BARAT

KELAS I C SEMESTER 1

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Dasar

Sebagai Tugas Kelompok

DI SUSUN OLEH :

SUPARDIANSYAH

KHAIRIL FAHMI

DEWI RATNA JUWITA

BAHRIA

DENI PURWANTI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM STAI AL-HAULD KETAPANG

TAHUN PELAJARAN 2010-2011